PasundanEkspres - Mantan pemimpin PlayStation Studios, Shawn Layden, berpendapat bahwa perkembangan spesifikasi konsol di masa depan tidak akan mengalami lonjakan besar.
Layden menjelaskan perbandingan antara peningkatan spesifikasi dan performa di setiap generasi PlayStation. Ia menilai bahwa perubahan paling signifikan terjadi saat transisi dari PS1 ke PS2. Layden bahkan mengenang pengalamannya ketika pertama kali melihat demo Gran Turismo di PS2.
Saat itu, Layden mengaku terkejut melihat kualitas grafis yang ditampilkan oleh konsol terlaris sepanjang sejarah tersebut. Lonjakan besar lainnya terjadi saat perpindahan dari PS2 ke PS3, di mana standar grafis HD dan 60 fps mulai diterapkan pada banyak gim.
Namun, peningkatan ini mulai terasa melambat ketika generasi PS3 digantikan oleh PS4. Menurut Layden, perbedaan yang paling mencolok antara PS3 dan PS4 adalah sistem jaringan internet yang jauh lebih baik. Hal ini disampaikan Layden sebagaimana dikutip oleh Pasundan Ekspres dari Techspot pada Rabu (11/12/2024).
Sementara itu, perbandingan antara PS4 dan PS5, menurut Layden, menunjukkan bahwa sulit untuk mengidentifikasi perbedaan performa yang signifikan di antara keduanya.
"Kita telah mencapai batas maksimal," ujar Layden.
Ia juga menambahkan bahwa peningkatan drastis seperti yang terjadi antara PS1 dan PS2 kemungkinan besar tidak akan terulang dalam beberapa dekade mendatang. Layden bahkan menyatakan bahwa ia kesulitan membayangkan peningkatan grafis seperti apa yang dapat ditawarkan di masa depan.
"Seperti apa peningkatan itu terlihat? Apakah akan terlihat aktor manusia asli yang bisa dikontrol oleh kita. Itu mungkin terjadi suatu saat nanti. Namun saya pikir tak akan terjadi selama saya masih hidup," tambahnya.
Layden berpendapat bahwa saat ini inovasi perangkat keras telah mencapai puncaknya. Ia mengungkapkan bahwa konsol seperti Xbox dan PlayStation pada dasarnya menggunakan chipset AMD yang sama, dengan perbedaan utama terletak pada sistem operasi dan elemen unik lainnya. Namun, secara mendasar, kedua konsol tersebut memiliki kesamaan.
"Saya pikir kita sudah hampir mencapai spesifikasi final dari sebuah konsol yang mungkin terjadi," kata Layden.
Dengan keterbatasan pada sisi perangkat keras, kompetisi di masa depan kemungkinan akan lebih terfokus pada konten yang ditawarkan.
"Saya pikir kita sudah mencapai tahap di mana konsol menjadi tak relevan lagi nantinya. Kalau pun ini tak terjadi pada (konsol) generasi selanjutnya, pasti akan terjadi di beberapa generasi setelahnya," jelasnya.