Internasional

Donald Trump Tidak akan Mencalonkan Diri Lagi jika Ia Kalah

Donald Trump Tidak akan Mencalonkan Diri Lagi jika Ia Kalah

PASUNDAN EKSPRES - Trump tidak akan mencalonkan diri lagi jika ia kalah di bulan November nanti. Donald Trump dari Partai Republik mengatakan bahwa jika ia kalah dalam pemilihan presiden AS pada 5 November, ia tidak akan mencalonkan diri lagi untuk keempat kalinya.

Trump Tidak akan Mencalonkan Diri Lagi

Saat ditanya apakah ia berencana mencalonkan diri lagi dalam empat tahun jika upaya ketiganya menuju Gedung Putih gagal, mantan presiden yang berusia 78 tahun ini mengatakan kepada program "Full Measure" Sharyl Attkisson, bahwa ia tidak akan melakukannya. Menurutnya ia tidak melihat hal tersebut akan terjadi.

"Tidak, saya tidak akan melakukannya. Saya rasa ini akan menjadi yang terakhir. Saya tidak melihat kemungkinan itu. Semoga saja kami berhasil kali ini," ucapnya, dikutip Reuters, Senin (23/9). 

Trump bersaing ketat dengan Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris. Jajak pendapat menunjukkan bahwa mereka berdua memiliki peluang yang sama di negara-negara kunci yang akan menentukan pemenang, meskipun Harris mulai unggul dalam survei nasional.

BACA JUGA: Empat Belas Negara Menentang Resolusi PBB yang ingin Akhiri Pendudukan Israel di Palestina

BACA JUGA: Billie Eilish dan Finneas Susul Taylor Swift Dukung Kamala Harris di Pilpres AS 2024

Trump memulai kampanye pencalonan kembali untuk pemilu 2020 pada hari yang sama saat ia dilantik pada tahun 2017, dan pada November 2022, ia mengumumkan upaya terbarunya untuk kembali ke Gedung Putih. 

Trump masih menyalahkan kekalahannya dari Presiden Joe Biden pada pemilu 2020 karena dugaan adanya kecurangan.

Dia juga menghadapi dakwaan kriminal federal dan negara bagian terkait upayanya untuk membatalkan hasil pemilu. Trump membantah melakukan kesalahan dan menyebut dakwaan tersebut sebagai serangan politik terhadapnya. 

Di tengah kampanye terbarunya, Trump juga memulai beberapa usaha bisnis, termasuk Trump Media, serta meluncurkan produk seperti NFT, sepatu kets merek Trump, koin, dan mata uang kripto.

Sementara itu, Harris yang berusia 59 tahun melihat pemilihan ini sebagai bentuk demokrasi AS. Ia juga tetap berusaha fokus pada isu-isu sehari-hari, seperti isu biaya hidup bagi keluarga dan permasalahan rumah. 

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua