Kesehatan

Penjelasan Ahli Mengenai Banyaknya Kasus Bocil di RSCM

Penjelasan Ahli Mengenai Banyaknya Kasus Bocil di RSCM

PASUNDAN EKSPRES- Fenomena banyaknya anak-anak yang menjalani cuci darah di Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta memicu perhatian dan kekhawatiran di kalangan warganet.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai situasi ini, beberapa ahli kesehatan memberikan penjelasan.

Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), Ketua UKK Tumbuh Kembang Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menjelaskan bahwa peningkatan jumlah anak-anak yang harus cuci darah di RSCM disebabkan oleh tingginya kasus penyakit ginjal kronis di kalangan anak-anak.

“Anak-anak yang mengidap penyakit ginjal kronik memerlukan perawatan intensif seperti cuci darah untuk menjaga kesehatan mereka,” ungkap dr. Rini dalam sebuah acara.

Sementara itu, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Ketua Umum IDAI, menanggapi spekulasi netizen yang mengaitkan masalah ginjal anak-anak dengan kasus cemaran etilen glikol pada obat sirup yang terjadi pada tahun lalu.

Dr. Piprim menjelaskan bahwa meskipun kasus keracunan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pernah terjadi, hal ini bukan penyebab utama dari fenomena saat ini.

“Kasus keracunan obat sirup sudah lama tertangani. Penyebab utama peningkatan kasus ginjal pada anak-anak saat ini lebih terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat,” jelas dr. Piprim.

Menurut dr. Piprim, perubahan gaya hidup anak-anak, seperti kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan dan minuman manis, serta pola makan yang tidak sehat, menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap meningkatnya angka kasus diabetes, obesitas, dan gagal ginjal.

Survei IDAI menunjukkan bahwa 1 dari 5 remaja berusia 12-18 tahun mengalami tanda-tanda awal kerusakan ginjal, seperti hematuria (darah dalam urine) dan proteinuria (protein dalam urine).

“Gaya hidup dan kebiasaan kesehatan anak-anak kita saat ini sangat memprihatinkan dan perlu perhatian serius,” tegas dr. Piprim.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua