Lifestyle

Kisah Umar Bin Khattab Sang Khalifah Rasyidin yang Membawa Kejayaan Islam

Kisah Umar Bin Khattab Sang Khalifah Rasyidin yang Membawa Kejayaan Islam
Kisah Umar Bin Khattab Sang Khalifah Rasyidin yang Membawa Kejayaan Islam

PASUNDAN EKSPRES- Ketika berbicara tentang perjalanan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam.

Rasanya tidak lengkap jika kita tidak membahas para sahabat yang turut berkontribusi besar sebagai khalifah dalam menyebarkan pengaruh Islam setelah wafatnya Nabi.

Di antara beberapa sahabat, Umar bin Khattab adalah sosok yang sangat berpengaruh dan merupakan salah satu dari empat Khalifah Rasyidin yang mendirikan kekhalifahan pertama.

Kepemimpinan Pasca Wafatnya Nabi Muhammad

Setelah Nabi Muhammad wafat, umat Muslim mengalami kesulitan dalam mencari pemimpin selanjutnya.

Nabi tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikannya. Tokoh Muhajirin dan Ansar kemudian mengadakan pertemuan di Balai Kota Bani Saidah, Madinah, untuk bermusyawarah menentukan pemimpin selanjutnya.

Dalam pertemuan itu, Abu Bakar menyarankan agar yang dipilih adalah seseorang yang tidak pernah meminta kekuasaan, amanah, tidak gila kekuasaan, peka terhadap masyarakat, dan tidak silau harta, sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad.

Semua kriteria tersebut ada dalam diri Umar bin Khattab, namun Umar menolak dan justru meminta Abu Bakar untuk menjadi pemimpin.

Akhirnya, Abu Bakar dipilih sebagai pemimpin umat Muslim pertama setelah wafatnya Nabi Muhammad, memulai kekhalifahan Rasyidin.

Latar Belakang Umar bin Khattab

Umar bin Khattab berasal dari suku Quraisy, suku yang disegani di Jazirah Arab. Ayahnya, Khattab bin Nufail, memiliki kedudukan tinggi dalam suku Quraisy, sering dipercaya menjadi komandan pasukan saat suku tersebut berperang.

Nufail, kakek Umar, dikenal sebagai punggawa klan Quraisy yang terhormat dan dekat dengan Abdul Muttalib, kakek Nabi Muhammad.

Ayah Umar mengajarkannya berbagai keterampilan seperti menggembala ternak, memanah, bermain pedang dan tombak, berburu, menunggang kuda, administrasi, serta baca tulis dan mazmur-mazmur leluhur.

Kemampuan baca tulis yang langka pada masa itu membuat Umar menjadi orang yang cerdas dan juru tulis yang terpandang.

Perjalanan Perdagangan dan Pertemuan dengan Nabi Muhammad

Saat beranjak dewasa, Umar mulai menekuni perniagaan dan sering melakukan perjalanan dagang ke berbagai wilayah seperti Persia, Syam, dan Mesir.

Wawasannya semakin bertambah, menguasai beberapa bahasa seperti Suryani, Ibrani, dan Persia, menjadikannya semakin dihormati di kalangan Arab.

Pada usia 27 tahun, ketika Nabi Muhammad mengumumkan kenabiannya, Umar awalnya menolak dan menganggap pengumuman tersebut sebagai bid'ah yang menentang kepercayaan nenek moyang mereka.

Namun, kebenciannya berubah setelah pertemuannya dengan adiknya, Fatimah, yang telah menjadi pengikut Nabi Muhammad. Umar kemudian membaca lembaran berisi ayat Al-Quran yang membuatnya terkagum dan memutuskan untuk menemui Nabi Muhammad.

Sejak saat itu, Umar memeluk Islam dan memberikan masukan kepada Nabi Muhammad untuk menyebarkan Islam secara terang-terangan.

Peran Umar dalam Penyebaran Islam

Umar mendapat julukan Al-Faruq yang berarti pembeda antara yang benar dan yang salah. Ia menemani Nabi Muhammad sepanjang hidupnya, mulai dari hijrah ke Madinah hingga berbagai perang seperti Perang Badar, Perang Uhud, Traktat Hudaibiyah, pembebasan Kota Makkah, hingga wafatnya Nabi Muhammad.

Setelah Nabi wafat, kepemimpinan umat Islam dipegang oleh Abu Bakar As-Siddiq selama dua tahun, kemudian Abu Bakar menunjuk Umar sebagai penggantinya sebelum wafat karena penyakit.

Masa Kepemimpinan Umar bin Khattab

Sebagai khalifah, Umar menghadapi banyak persoalan seperti perang dan masalah sosial. Kepemimpinannya menjadi masa gemilang bagi perkembangan dan kemajuan agama Islam.

Prestasi yang diraih umat Islam pada masa kekuasaannya termasuk perluasan wilayah, penataan administrasi negara, bidang perekonomian, serta keamanan dan ketertiban.

Umar menjabat sebagai khalifah selama 10 tahun, dari tahun 634 hingga 644 Masehi. Sayangnya, pada hari Rabu, 25 Zulhijah 23 Hijriah atau 644 Masehi, saat hendak mengimami salat Subuh.

Umar dibunuh oleh seorang budak bernama Abu Lu'lu'ah, yang dendam pribadi terhadap Umar akibat kekalahan Persia.

Demikianlah kisah hidup salah satu sahabat Nabi Muhammad, Umar bin Khattab. Apakah ada kisah sahabat lain yang ingin Anda ketahui? Tulis di kolom komentar.

Terima kasih sudah membaca artikel ini semoga kita semua di berikan kesehatan dan lindungan Allah SWT amin.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua