PASUNDAN EKSPRES - Presiden Joko Widodo memberikan tanggapan mengenai Keputusan Presiden (Kepres) terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang saat ini tengah menjadi perhatian publik. Dalam keterangannya, Kepala Negara menegaskan bahwa kesiapan menyeluruh sangat diperlukan sebelum pemindahan tersebut benar-benar terlaksana.
“Kita melihat itu kesiapan betul-betul. Di sana harus betul-betul siap, kalau hanya tandatangan gampang,” ujar Presiden kepada awak media usai peresmian pembukaan 10th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) Tahun 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Rabu, 18 September 2024 yang dilansir dari presidenri.go.id.
BACA JUGA:Hasil SKD CPNS 2023 Bisa Digunakan untuk Seleksi CPNS 2024, Berikut Kriteria Lengkapnya
Presiden menambahkan bahwa penandatanganan Perpres pemindahan IKN memang bisa dilakukan dengan mudah, baik oleh dirinya maupun oleh presiden terpilih berikutnya, Prabowo Subianto. Namun, yang lebih penting adalah kesiapan IKN secara keseluruhan.
“Kalau yang namanya sudah ditandatangani, pindah itu semuanya harus siap,” ungkap Presiden.
Presiden Jokowi juga menekankan bahwa kesiapan tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari infrastruktur hingga sumber daya manusia. Ia juga menyebut proses pemindahan ini lebih kompleks, mengingat skala besar pemindahan sebuah ibu kota.
BACA JUGA:Perayaan HUT 78 SPS dan Perayaan 25 Tahun UU Pers: Refleksi dan Evaluasi Perjalanan Pers Nasional
“Pindahan rumah saja ruwetnya kayak gitu, ini pindahan ibu kota, semuanya harus dihitung,” ucap Presiden.
Presiden pun menggarisbawahi pentingnya perhitungan matang terhadap ekosistem pendukung di IKN. Presiden mengingatkan bahwa ekosistem pendukung seperti logistik, fasilitas pendidikan, dan layanan kesehatan juga harus dipersiapkan dengan baik agar pemindahan dapat berjalan lancar dan berkelanjutan.
“Logistik seperti apa? Sekolah untuk anak-anak yang nanti disana siap ndak? Rumah sakitnya siap ndak? Tidak hanya urusan kita pindah, kalau hanya orangnya hanya bawa baju,” tutur Presiden.