SUBANG-Kegiatan Rembuk Stunting dengan tema "Subang Ngahiji Menuju Zero New Stunting" diselenggarakan di Aula Pemda Kabupaten Subang pada Senin (28/5). Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait yang berkomitmen untuk menuntaskan masalah stunting di wilayah Kabupaten Subang.
Dalam kesempatan tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Subang, Imran menegaskan pentingnya penanganan stunting yang tuntas.
Menurutnya, penanganan stunting bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tetapi harus memiliki fokus yang jelas dan hasil yang konkret. "Yang belum mencapai target, itulah yang harus menjadi fokus kita. Diharapkan semua pihak bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini," ujarnya dengan tegas.
Acara ini juga diisi dengan pemaparan data stunting oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kabupaten Subang yang juga sebagai Ketua Harian TPPS, Iwan Sahrul Anwar.
Dalam pemaparannya, Iwan menyebutkan bahwa angka stunting di Kabupaten Subang terus menunjukkan penurunan.
Berdasarkan data per Februari 2024, angka prevalensi stunting melalui aplikasi tercatat sebesar 1,66%, dengan sasaran 1.520 balita.
Namun, berdasarkan survei tahun 2023, angka prevalensi stunting meningkat menjadi 18,70%. "Artinya, untuk Kabupaten Subang, per Februari 2024, capaian sudah berada di bawah rata-rata provinsi, yaitu 18,8%," jelas Iwan.
Sebagai penutup rangkaian acara, Pj Bupati Subang melakukan penandatanganan bersama tentang Komitmen Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Subang 2024. Penandatanganan ini juga diikuti oleh berbagai pihak terkait, menandai komitmen bersama untuk mencapai zero new stunting di Kabupaten Subang.(cdp/znl/sep)
Prevalensi Stunting di Subang
Tahun 2020 : 2,69% (3.071 balita)
Tahun 2021 : 2,06% (2.089 balita)
Tahun 2022 : 1,99% (1.834 balita)
Tahun 2023 : 1,96% (1.667 balita)
Tahun 2024 : 1,66% (1.520 balita)*
*(Update Data Per Bulan Februari 2024)