SUBANG-Simulasi program makan sehat bergizi gratis kedua di Subang yang dilaksanakan di SDN Cibitung 1, pada Rabu (6/11) secara resmi diluncurkan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Nunung Suryani menyebutkan, sebelumnya simulasi program makan bergizi gratis di Subang telah dilakukan di SDN Dangdeur 1 pada bulan September lalu selama satu bulan, dan akan kembali dilanjutkan pada bulan November ini.
"Alhamdulillah, kalah dilihat dari outputnya ini cukup menggembirakan, salah satunya dilihat dari tingkat kehadiran siswa yang meningkat, karena senang ada makan siang gratis," ucapnya.
Dirinya menambahkan, dari sisi kesehatan, khususnya gizi juga mengalami perkembangan yang cukup baik. Berat badan siswa mengalami peningkatan sebanyak hampir 2 kg, sedangkan untuk tinggi badan terdapat peningkatan hingga 1,3 cm.
Selain itu, dari segi prestasi siswa juga terlihat terdapat perkembangan yang cukup baik yang terlihat dari nilai ulangan harian, yakni terdapat peningkatan 5 sampai dengan 10 poin.
"Saat ini kita akan mulai dengan simulasi yang kedua yang dilaksanakan di 3 kecamatan, yaitu Ciater, Subang, dan Ciasem," ucapnya.
Adapun sekolah dari masing-masing kecamatan, di antaranya SDN Cibitung 1 dan SDN Cibitung 2 dari Kecamatan Ciater, SDN Dangdeur 1 dan SDN Panembong dari Kecamatan Subang, serta SDN Sukahaji dan SDN Tunasjaya dari Kecamatan Ciasem.
Penatapan lokasi program tersebut berdasarkan kriteria yang ditetapkan, diantaranya seperti angka partisipasi kasar yang masih rendah, kantung kemiskinan, dan kasus stunting.
Nunung menyampaikan, total keseluruhan siswa yang akan diberikan makanan dari simulasi program sehat bergizi gratis ini, yaitu sebanyak 1.187 siswa selama 42 hari.
Persiapan awal pun juga telah dilakukan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan siswa, serta nilai anak untuk menjadi pembandung setelah dilakukannya simulasi program tersebut.
"Mudah-mudahan peningkatannya lebih besar dari sebelumnya, karena jangka waktunya lebih panjang, sehingga pada tahun 2025 ketika program ini berjalan normal tentu akan luar biasa," ucapnya.
Ia bilang untuk simulasi kedua ini, anggaran yang digunakan berasal dari APBD II.
"Kalau kemarin kita sumber anggarannya dari program CSR Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari Forum BUMD, sekarang anggarannya bersumber dari APBD II," ucapnya.
Ia berharap dengan adanya program ini, anak-anak di Kabupaten Subang dapat menjadi lebih cerdas, unggul, dan bersaing.
Pj Bupati Subang, Dr. Imran yang turut hadir dan meresmikan peluncuran simulasi tersebut mengungkapkan alasan kenapa simulasi tersebut baru dapat dilakukan pada bulan November setelah diselenggarakan pada bulan September lalu.
"Kemarin pada saat kita melakukan perubahan anggaran untuk APBD Subang, saya menggagas supaya program ini bisa lanjut, hanya saja karena kita ada keterbatasan dalam perubahannya, makanya baru bulan November ini kita bisa lakukan lagi. Seharusnya sudah dari Oktober," ucapnya.
Imran berharap dengan adanya program tersebut, ke depannya anak-anak di Kabupaten Subang dapat memiliki motivasi lebih untuk bersekolah, sebab menurut peninjauannya banyak anak-anak yang tidak dapat bekal dan uang jajan ketika di sekolah.
"Harapan saya ke depan, dengan adanya program makan sehat bergizi ini, selain untuk meningkatkan gizi dari anak-anak, lebih dari itu saya sangat berharap menjadi motivasi bagi anak-anak untuk bersekolah," ucapnya.
Oleh sebab itu, dirinya bilang program ini juga sekaligus sebagai salah satu upaya untuk menyiapkan generasi Indonesia selanjutnya yang berkualitas, sebab pada tahun 2035, Indonesia terutama Kabupaten Subang akan mendapatkan bonus demografi.
"Saya harapkan kolaborasi dan kerja sama yang baik antar elemen masyarakat yang ada di Subang," ucapnya.(fsh/ysp)