SUBANG-Predikat Subang sebagai lumbung padi nasional akan terus dipertahankan. Berbagai upaya akan dilakukan oleh pemerintah untuk memastikan predikat tersebut tetap bertahan.
Pj Bupati Subang Dr Imran menegaskan komitmennya untuk mempertahankan Subang sebagai lumbung padi. Saat kunjungan kerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ke Subang pada Kamis (4/4) kemarin, Dr Imran menyebut perlu berbagai upaya dalam menjaga sektor pertanian di Subang. Mulai dari perbaikan irigasi hingga integrasi pengelolaan pertanian.
Dr Imran juga memiliki ide agar adanya kolaborasi dengan BUMD serta pembentukan konsorsium beras untuk mengelola hasil panen secara efisien. Ide ini merespon harga beras yang tinggi di Subang, padahal sebagai penghasil padi peringkat ketiga terbesar di Indonesia.
Dihadapan Menteri Pertanian, Dr Imran memaparkan sejumlah potensi Subang.
"Subang ini komplet, punya pantai dan dataran, perbukitan dan pegunungan. Di utara ada potensi perikanan laut dan perikanan darat, dan lahan pertanian. Di bagian tengah ada pembibitan terbesar di Jawa Barat untuk ikan nila dan ikan emas. Sedangkan di daerah Selatan ada holtikultura, ada potensi ekonomi agar pendapatan masyarakat akan meningkat," beber Imran.
Sebelumnya, Pemda Subang melalui Dinas Pertanian mengaku akan terus berupaya mempertahankan predikat tersebut. Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Subang Sulaeman Sidik mengatakan, untuk mempertahankan predikat lumbung padi nasional dengan cara memperluas lahan garapan pertanian.
"Lahan garapan terus diperluas untuk meningkatkan produksi padi agar mampu mempertahankan predikat lumbung padi nasional," kata Sulaeman Sidik, beberapa waktu lalu.
Ia menyampaikan, pada tahun 2021 luas tanam yang ditanami padi sekitar 186.934 hektare dengan luas panen 182.594 hektare. Menghasilkan produksi 1.260.942 ton dengan produktivitas 69,10 persen.
Sedangkan, pada tahun 2022 padi ditanam di tanah seluas 182.169 hektare dengan luas panen 182.937 hektare. Menghasilkan produksi sebanyak 1.264.572 ton dengan produktivitas meningkat menjadi 69,13 persen.
Menurutnya, dari data tersebut bisa dikatakan Subang masih menjadi sektor pertanian unggulan yang strategis untuk mendukung program swasembada pangan nasional.
Sementara itu, Statistik Ahli Muda Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang, Budi menyampaikan, sesuai Berita Resmi Statistik 2023 Kabupaten Subang luas panen tahun 2022 sebanyak 177.986,35 hektare.
"Kalau untuk 2023 Subang ini mengalami penurunan, namun sedikit hanya menjadi 172.982,6 hektare dari luas panen," katanya.
Dari data BPS Kabupaten Subang, diketahui produksi padi di Kabupaten Subang pada tahun 2022 mencapai 1.038.780,58 ton. Sedangkan pada tahun 2023 menurun menjadi 1.016.077,04 ton gabah kering giling (GKG).
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin meminta BUMD di Subang dapat mengelola hasil panen padi. Ini sebagai upaya untuk mempertahankan Provinsi Jawa Barat sebagai peringkat 1 penghasil beras skala nasional.
Sementara itu, untuk mendukung sektor pertanian di Subang, Kementerian Pertanian memberikan bantuan
berupa 25 unit irigasi per pompa senilai Rp3 Miliar dan benih padi, jagung, dan combine harvester dengan total bantuan senilai Rp5,57 Miliar.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, dirinya bekerja hanya berfokus pada pemecahan permasalahan pertanian. Dia mengungkapkan lima permasalahan krusial pertanian.
"Saya tidak butuh pencitraan, di Subang ini sangat menyenangkan. Kita melihat langsung kondisi di sawah. Kita mau mengurus soal makanan," ujarnya.
Dia mengatakan, ada enam masalah utama dalam pertanian. Pertama, kekurangan supply pupuk. Kedua, petani kesulitan mendapatkan pupuk. Ketiga, kurangnya alat mesin pertanian (Alsintan).
Keempat produktivitas bibit rendah. Kelima, belum meratanya pompa air. Keenam, faktor cuaca badai El Nino yang dahsyat.
"Ini yang kami dapatkan di lapangan setelah cek ke 15 provinsi, kami mendata permasalahan yang ada," katanya.
Menteri Pertanian mengaku telah meminta kepada Presiden RI agar bantuan pupuk ditambah menjadi dua kali lipat. Dirinya paham betul para petani mengalami kesulitan dalam mendapatkan pupuk.
"Allah tahu hati saya terhadap petani. Saya sudah dapat itu ‘surat sakti’, bantuan untuk petani naik jadi Rp28 triliun," bebernya.
Mentan berpesan kepada Pj Gubernur, Pj Bupati, dan seluruh pihak terkait agar memanfaatkan sebaik mungkin bantuan yang diberikan. "Petani adalah pahlawan pangan. Kalau tidak ada petani, negara tidak ada. Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin," bebernya.(cdp/ysp)