SUBANG-Masih banyak desa di Kabupaten Subang yang belum memiliki Tempat Pembuangan Sampah (TPS), salah satunya adalah Desa Pusakaratu di Kecamatan Pusakanagara.
Sekretaris Desa Pusakaratu, Bayu Setiawan menyampaikan, pihak desa bersama masyarakat sangat menginginkan adanya TPS untuk mengatasi masalah sampah.
Namun, terdapat kekhawatiran dari masyarakat bahwa keberadaan TPS justru akan menumpuk sampah di satu titik saja. Contohnya, seperti yang terjadi di Pasar Pusakajaya dan Jalan Inpres Pamanukan, di mana keterlambatan pengangkutan sampah mengakibatkan penumpukan sampah dan menimbulkan bau tidak sedap.
"Saat ini, masyarakat membuang sampah di belakang rumah dengan cara dibakar sedikit demi sedikit. Ada juga yang nakal membuang sampah ke kali atau TPS liar. Kami dan warga sangat membutuhkan TPS guna meminimalisir pembuangan sampah sembarangan," ungkapnya.
Menurut Bayu, dengan adanya TPS dan sistem pengolahannya yang berjalan baik, masyarakat akan teredukasi mengenai cara memilah sampah dengan benar.
Dia mengatakan, pihak desa sebelumnya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk pengajuan pembuatan TPS dan program pengolahan sampah, namun hingga kini belum ada jawaban dari DLH.
"Harapan kami, jika pemerintah daerah serius dalam menangani pengolahan sampah, bisa diperjelas cara pengolahan sampahnya seperti apa dan jadwal pengambilan sampahnya," kata Bayu.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang, Hari Rubiyanto, mengatakan, pada minggu depan pihaknya akan mengangkut semua sampah yang ada di TPS.
"Saat ini terkendala akses jalan ke Jalupang yang rencananya akan diperbaiki oleh PUPR dalam waktu dekat kami akan mengangkut sampah dari TPS ke TPA," katanya.
Selain masalah akses jalan, lanjut Hari, keterbatasan armada pengangkut juga menjadi kendala. Dari 24 armada yang efektif beroperasi, mereka harus melayani 30 kecamatan di seluruh Subang.
Hari juga mengimbau masyarakat untuk mulai memilah sampah, dan pihaknya berencana menambah TPS, namun terkendala dengan lahan dan pengangkutannya.
"Kami pernah koordinasikan dengan kecamatan untuk mengusulkan tanah yang akan dijadikan TPS, mudah-mudahan tahun depan bisa diproses. Kami juga mendorong anggaran ke provinsi maupun pusat untuk membangun TPS3R terpadu di setiap kecamatan," terangnya.
Dia menyebut, saat ini ada beberapa desa yang sudah baik dalam pengelolaan sampahnya seperti Desa Wantilan di Kecamatan Cipeundeuy, Tanjungwangi di Kecamatan Cijambe, Kertajaya di Kecamatan Tambakdahan, dan Desa Rancabango di Kecamatan Patokbeusi.
Namun dari bebeapa desa tersebut masih banyak desa yang pengelolaan sampahnya kurang baik dan memerlukan perhatian lebih.(cdp/ysp)