SUBANG-Simulasi program makan bergizi gratis sudah berjalan satu bulan lebih di Subang. Ini merupakan bentuk kesiapan Pemkab Subang dalam mensukseskan program Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Subang yang merupakan bagian tak terpisahkan dalam simulasi program ini mengonfirmasi perkembangan baik dari program tersebut.
Kasi Kurikulum SD Disdikbud, Dinna Juliana mengungkapkan, terdapat perkembangan kesehatan dan motivasi belajar pada anak.
"Dilihat dari laporan perkembangan kesehatan siswa ada kenaikan berat badan dan tinggi badan, serta untuk kehadiran dan peningkatan pembelajaran, alhamdulillah anak menjadi lebih semangat bersekolah," ucapnya pada Selasa (29/10).
Namun, terdapat juga beberapa evaluasi yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan simulasi makan bergizi gratis ini.
"Kendala yang ada menurut informasi dari kepala sekolah dan komite yaitu ada beberapa anak yang tidak suka susu putih, karena tidak terbiasa padahal menurut ahli gizi kandungan, susu putih lebih banyak kalsium dari pada susu berperisa stroberi ataupun coklat," ucapnya.
Ia menambahkan, selain susu masih ada beberapa jenis makanan yang tidak bisa disajikan, namun setelah berkonsultasi dengan ahli gizi di Dinas Kesehatan, maka menu tersebut akhirnya diubah sehingga semua anak bisa mengonsumsi tanpa terkecuali.
Usai simulasi tersebut berjalan di SDN 1 Dangdeur, Dinna mengatakan, Disdikbud akan segera meluncurkan simulasi selanjutnya di sekolah lainnya.
"Launching simulasi selanjutnya tanggal 4 November informasinya diundur, karena Pak Pj Bupati ada giat yang lain di tanggal itu. Jadi rencana sedang disiapkan antara tanggal 6 atau 7 November," ucapnya.
Nantinya, dalam simulasi selanjutnya anggaran yang digunakan berasal dari APBD II. Sebelumnya, anggaran yang digunakan berasal dari program CSR Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Diketahui program tersebut akan dilakukan uji coba di enam SD di tiga kecamatan perwakilan dari kewilayahan di Kabupaten Subang.
Di bagian Utara diwakili oleh SDN Sukahaji dan SDN Tunasjaya, di bagian Selatan diwakili oleh SDN 1 Cibitung dan SDN 2 Cibitung, serta di bagian tengah diwakili oleh SDN Panembong dan SDN 1 Dangdeur.
Penatapan lokasi program tersebut berdasarkan kriteria yang ditetapkan, diantaranya seperti angka partisipasi kasar yang masih rendah, kantung kemiskinan, dan kasus stunting.
Pelaksanaan simulasi ini juga dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan implikasi program sebenarnya pada tahun 2025 nanti, sehingga Kabupaten/Kota diharapkan telah siap menjalankannya dengan baik.
Terakhir, mengenai pelaksanaan program makan bergizi gratis yang akan dilaksanakan tahun depan, Dinna bilang masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
"Terkait pelaksanaan tahun depan dilaksanakan oleh pusat, belum ada informasi terkait juknis pusatnya," ucapnya.
Sebelumnya, Pj Bupati Subang Dr Imran mengatakan, simulasi program makan bergizi sebagai upaya ji coba untuk memitigasi dan meminimalkan permasalahan yang mungkin muncul di kemudian hari. Ia juga berharap dampak positif dari program ini tidak hanya dirasakan oleh siswa sekolah dasar, tetapi juga oleh masyarakat luas.
"Mudah-mudahan program ini membawa manfaat, tidak hanya bagi anak-anak sekolah, tetapi juga untuk lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan," katanya.
Pj Bupati mengajak seluruh pihak untuk bersatu padu mendukung keberhasilan program ini demi kesejahteraan anak-anak dan masa depan pendidikan di Kabupaten Subang. "Dengan niat yang baik, saya yakin program ini akan berjalan dengan baik," ujarnya.(fsh/ysp)