News

PP IDI Imbau Hormati Proses Penyelidikan Terkait Kasus Mahasiswi PPDS Undip Bunuh Diri

PP IDI Imbau Hormati Proses Penyelidikan Terkait Kasus Mahasiswi PPDS Undip Bunuh Diri

PASUNDAN EKSPRES - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Indonesia (PP IDI) Dr. dr. Muhammad Adib Khumaidi, Sp.OT menegaskan pihaknya menghormati proses penyelidikan terkait kasus mahasiswi PPDS Undip diduga bunuh diri.

Seorang mahasiswi PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) bernama dr. Aulia Risma Lestari ditemukan meninggal di kamar kosnya pada Senin (12/8).

Adapun dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Kariadi itu diduga bunuh diri akibat mengalami perundungan dari seniornya selama mengikuti PPDS.

 

BACA JUGA:Polisi Autopsi Penyebab Kematian Mayat Tanpa Identitas di Blanakan Subang

 

Hal ini terungkap saat polisi menemukan buku catatan hariannya yang menceritakan bahwa korban mengalami masa sulit selama menjadi mahasiswa kedokteran serta menyinggung urusan dengan seniornya.

Kabar mahasiswi PPDS Undip diduga bunuh diri ini langsung viral di media sosial setelah sebuah akun mengatakan bahwa pihak PPDS Anestesi Undip berusaha menutupi kasus ini.

Menanggapi kasus ini, Ketua PP IDI Dr. dr. Muhammad Adib Khumaidi, Sp.OT buka suara terkait kematian mahasiswi PPDS Undip bernama dr. Aulia Risma Lestari itu.

 

BACA JUGA:Ikuti Kegiatan Kemah Pramuka, Siswa SD Kalapa Dua Cibogo Subang Meninggal, Ini Sebabnya

 

Adib menegaskan bahwa pihaknya menghormati proses penyelidikan yang saat ini masih berlangsung.

"Kami dari pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia menghormati proses penyelidikan yang saat ini masih berlangsung oleh aparat hukum, baik itu proses yang dilakukan oleh rumah sakit pendidikan dan institusi pendidikan," ucap Adib dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip dari Disway, Jumat (16/8).

Kendati demikian, Kementerian Kesehatan juga ikut turun tangan untuk menginvestigasi kasus yang sedang berlangsung bersama kepolisian.

 

BACA JUGA:Metro TV Sebut Gregoria Mariska Raih Medali Perunggu Hasil Giveaway, Netizen Murka hingga Sampaikan Permintaan Maaf

 

"Kami dari PP IDI juga mengimbau kepada masyarakat, kepada semuanya agar menghormati proses penyelidikan yang saat ini berlangsung," ujarnya.

PP IDI juga menyoroti pentingnya dukungan kesehatan mental peserta didik program pendidikan dokter dan dokter spesialis.

"Kami juga mendorong pembentukan crisis trauma center untuk mengevaluasi kesehatan mental secara periodik peserta pendidikan dokter dan dokter spesialis di institusi pendidikan kedokteran dan juga rumah sakit pendidikan," tambahnya.

Atas kejadian ini, Kemenkes mengirim surat berisi pemberhentian program studi anestesi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro Semarang. (inm)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua