Gen Z: Antara Karier dan Menjaga Mental Health

(dok.pexels.com/cottonbro studio)
PASUNDAN EKSPRES - Gen Z yang lahir antara tahun 1997–2012 kini dihadapkan pada situasi sulit untuk memulai karier yang mereka inginkan. Pasalnya, baru-baru ini informasi di media sosial menyebut bahwa perusahaan ramai-ramai pecat pekerja Gen Z, kenapa?
Dilansir dari cnbcindonesia.com, menurut laporan terbaru Intelligent, platform konsultasi pendidikan dan karier, mengungkap data mengejutkan terkait pekerja Gen Z.
Terdapat sekitar 6 dari 10 perusahaan yang disurvei melaporkan telah memecat lulusan universitas yang baru mereka rekrut tahun ini.
Beberapa alasan yang disebutkan di balik keputusan ini antara lain kurangnya motivasi dari karyawan, kurangnya profesionalisme, dan keterampilan komunikasi yang buruk.
BACA JUGA: Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025 di Tingkat Kabupaten Subang
BACA JUGA:Urgensi Implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Kabupaten Sukabumi
Berikut alasan mengapa perusahaan memecat karyawan Gen Z:
1. Kurangnya motivasi atau inisiatif - 50 persen
2. Kurangnya profesionalisme - 46 persen
BACA JUGA: Krisis Identitas di Era Media Sosial: Analisis Tahap Psikososial Remaja Menurut Erik Erikson
3. Keterampilan berorganisasi yang buruk - 42 persen
4. Keterampilan komunikasi yang buruk - 39 persen
5. Kesulitan menerima feedback - 38 persen
6. Kurangnya pengalaman kerja yang relevan - 38 persen
7. Keterampilan pemecahan masalah yang buruk - 34 persen
8. Keterampilan teknis yang tidak memadai - 31 persen
9. Ketidakcocokan budaya - 31 persen
10. Kesulitan bekerja dalam tim - 30 persen