PASUNDAN EKSPRES - Pengamat sepak bola kenamaan, Binder Singh, menyarankan manajemen Persib Bandung untuk mengajukan protes terhadap kinerja wasit Tommi Manggopa yang memimpin laga PSBS Biak melawan Persib Bandung. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, pada Sabtu, 11 Januari 2025, berakhir dengan skor imbang 1-1.
Melalui kanal YouTube pribadinya, Bola Bung Binder, Binder Singh menyampaikan kritik keras terhadap keputusan-keputusan kontroversial yang dibuat oleh Tommi, terutama di babak kedua. Binder, yang kerap disapa Bung Binder, mengaku heran dan tak bisa menahan tawa menyaksikan keputusan wasit tersebut.
“Ya, saya ketawa sendirian sih setelah melihat keputusan-keputusan dari wasit, yang diambil di atas lapangan, bukan di babak pertama, tetapi di babak kedua,” ujar Binder, seperti dikutip dari RMOLJabar pada Senin, 13 Januari 2025.
Binder menyoroti momen-momen krusial dalam pertandingan tersebut, termasuk penggunaan VAR yang justru menambah kontroversi.
Salah satu keputusan yang mendapat kritik tajam adalah saat wasit memberikan kartu kuning kepada Fabiano Beltrame usai pelanggaran keras terhadap striker Persib, David da Silva, di dalam kotak penalti pada menit ke-58. Binder mempertanyakan apakah wasit memahami aturan main (law of the game), mengingat situasi tersebut melibatkan penggunaan VAR.
“Pada saat dia mengecek monitor di pinggir lapangan, artinya ada panggilan dari ruangan VAR. Tapi yang saya bingung, kok yang dia kasih adalah kartu kuning ke Fabiano Beltrame,” ujar Binder.
Binder juga menilai keputusan untuk tidak memberikan kartu merah kepada Fabiano tidak sesuai dengan aturan International Football Association Board (IFAB). Menurut aturan, VAR digunakan untuk situasi seperti penentuan gol, penalti, kartu merah langsung, atau kesalahan identitas pelanggar.
Keputusan kontroversial lainnya adalah kartu merah untuk Nick Kuipers pada menit ke-51. Kartu merah ini bermula dari kartu kuning pertama karena protes berlebihan, diikuti aksi emosional Nick yang membanting bola hingga diganjar kartu kuning kedua.
Binder menilai hukuman tersebut terlalu berat, mengingat pelanggaran Nick lebih menyerupai body charge yang masih dalam batas wajar.
“Wasit-wasit ini tentu sudah ditraining, teknologi VAR itu salah satunya untuk mengecek apakah pemain yang melanggar layak mendapat kartu merah atau tidak,” ujar Binder.
“Menurut saya, pelanggaran Nick Kuipers itu sebetulnya bukanlah sesuatu yang serius,” tambahnya.
Manajemen Persib Bandung dan tim pelatih sempat melayangkan protes keras kepada wasit di lapangan. Namun, keputusan tetap tidak berubah, dan pertandingan berakhir dengan hasil imbang yang diwarnai kontroversi.
Binder Singh pun menilai, langkah protes formal dari manajemen kepada otoritas terkait menjadi hal yang penting untuk dilakukan. “Saya pikir ada baiknya juga manajemen dari Persib Bandung melayangkan protes terhadap kinerja dari wasit ini,” tutupnya.